Selasa, 12 Oktober 2010

4. Hari Ini Milik Anda

Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari  inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan  segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum  tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya  menyapa Anda inilah hari Anda.   Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup  Anda hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan  mati hari ini juga.

Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik  diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan  bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.  Pada hari ini pula, sebaiknya Anda mencurahkan seluruh perhatian,  kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, Anda harus bertekad  mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu', bacaan al-Qur'an  yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala  hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan,  perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan  raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.  Pada hari dimana Anda hidup saat inilah sebaiknya Anda membagi  waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan  setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyakbanyaknya  pada hari itu. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah  untuk hari itu. Ber-istighfar-lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-  Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan  nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan! Terimalah  rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda  hari dengan penuh keridhaan.  6  {Maka berpegangteguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah  kamu termasuk orang yang bersyukur.}  (QS. Al-A'raf: 144)  Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian  dan kebencian.  Jangan lupa, hendaklah Anda goreskan pada dinding hati Anda satu  kalimat (bila perlu Anda tulis pula di atas meja kerja Anda): Harimu adalah  hari ini. Yakni, bila hari ini Anda dapat memakan nasi hangat yang harum  baunya, maka apakah nasi basi yang telah Anda makan kemarin atau nasi  hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu akan merugikan Anda?  Jika Anda dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa  Anda harus bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin, atau  mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?  Jika Anda percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang  kuat Anda, maka akan dapat menundukkan diri untuk berpegang pada  prinsip: aku hanya akan hidup hari ini. Prinsip inilah yang akan menyibukkan  diri Anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan  semua potensi, dan mensucikan setiap amalan.  Dan itu, akan membuat Anda berkata dalam hati, "Hanya hari ini  aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap  kotor dan jorok yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, menghardik  dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku  berkesempatan menertibkan rumah dan kantor agar tidak semrawut dan  berantakan. Dan karena hanya ini saja aku akan hidup, maka aku akan  memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur  kata dan tindak tandukku."  Karena hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat  tenaga untuk taat kepada Rabb, mengerjakan shalat sesempurna mungkin,  membekali diri dengan shalat-shalat sunah nafilah, berpegang teguh pada  al-Qur'an, mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat.  Aku hanya akan hidup hari ini, karenanya aku akan menanam dalam  hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan  berikut ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya', dan  buruk sangka.  Hanya hari ini aku akan dapat menghirup udara kehidupan, maka  aku akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada  siapapun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah,  La Tahzan 7  menunjukkan jalan yang benar bagi yang tersesat, memberi makan orang  kelaparan, menolong orang yang sedang kesulitan, membantu yang orang  dizalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi mereka  yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak kecil,  dan berbakti kepada orang tua.  Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan, "Wahai  masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu.  Aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah  melihatku termenung sedetik pun untuk mengingatmu. Kamu telah  meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi."  "Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, aku tidak  akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah  dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena  esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum  diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan."  "Hari ini milik Anda", adalah ungkapan yang paling indah dalam  "kamus kebahagiaan". Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan  yang paling indah dan menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar