Senin, 11 Oktober 2010

Kisah nabi Ilyas AS.

Nabi Ilyas AS adalah keturunan ke-4 dari Nabi Harun AS, Nabi Ilyas tepatnya adalah Anak dari Yasin bin Fanhash bin Aizar bin Harun.
Ia diutus oleh Allah SWT kepada kaumnya, Bani Israil yang tinggal di negeri Baalbek. Baalbek merupakan sebuah kota yang sekarang berada dalam wilayah Libanon. Pada masa Nabi Ilyas, kota ini didiami oleh bangsa Fenisia, yang merupakan bangsa pelaut terkenal. Bangsa ini menyembah berhala Baal. Sampai sekarang masih ada sebuah bangunan altar bernama Heliopolis yang diyakini sebagai tempat penyembahan bangsa Fenisia kepada Dewa Baal.
Nama kota Baalbek sendiri diambil dari nama Baal, dewa bangsa Fenisia.

Nabi Ilyas AS telah memperingatkan kaumnya itu berkali-kali untuk berhenti menyembah Baal dan kembali, menyemab Allah SWT. Tapi tampaknya kaumnya ini sudah begitu tersesat sehingga semua ucapan Nabi Ilyas tidak di dengar dan mereka tetap pada kesesatannya.
Karena itulah Allah SWT menurunkan musibah kepada mereka berupa kekeringan selama bertahun-tahun lamanya sehingga tersadarlah mereka bahwa apa yang dikata oleh Nabi Ilyas AS itu benar adanya. Setelah kaumnya itu tersadar, Nabi Ilyas AS berdoa kepada Allah SWT agar musibah kekeringan itu dihentikan. Namun setelah musibah itu berhenti, dan perekonomian mereka mulai memulih, mereka kembali durhaka kepada Allah SWT. Akhirnya kaum Nabi Ilyas AS kembali ditimpa musibah yang lebih berat daripada sebelumnya, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga mereka semua tewas bergelimpangan.
Allah SWT menceritakan kejadian ini dalam Al-Quran QS. ash-Shaffat: 123-132 :
Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul.
(Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu tidak bertakwa?
Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta,
(yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?”
Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka),
kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).
Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.
(yaitu): “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?”
Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
Setelah Nabi Ilyas AS meninggal dunia, ia digantikan oleh anak angkatnya yang bernama Ilyasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar