Selasa, 12 Oktober 2010

6. Cara Mudah Menghadapi Kritikan Pedas

Sang Pencipta dan Pemberi rezeki Yang Maha Mulia, acapkali  mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tak berakal.  Maka, apalagi saya, Anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset  dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika Anda seseorang yang selalu  memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka  Anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit.  Mungkin pula, sesekali Anda akan mendapat cemoohan dan hinaan dari  orang lain. 

Dan mereka, tidak akan pernah diam mengkritik Anda sebelum  Anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah  dengan mereka. Adapun bila Anda masih berada di tengah-tengah mereka,  maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat Anda bersedih  dan meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur Anda selalu terasa  gerah.  Perlu diingat, orang yang duduk di atas tanah tak akan pernah jatuh,  dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun  mereka, marah dan kesal kepada Anda adalah karena mungkin Anda  mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk, atau  harta. Jelasnya, Anda di mata mereka adalah orang berdosa yang tak  terampuni sampai Anda melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang  pada diri Anda, atau sampai Anda meninggalkan semua sifat terpuji dan  nilai-nilai luhur yang selama ini Anda pegang teguh. Dan menjadi orang  yang bodoh, pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri Anda.  Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan.  Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan dan hinaan mereka.  Bersikaplah laksana batu cadas; tetap kokoh berdiri meski diterpa butiranbutiran  salju yang menderanya setiap saat, dan ia justru semakin kokoh  karenanya. Artinya, jika Anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan  atau cemoohan mereka, berarti Anda telah meluluskan keinginan mereka  untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan Anda. Padahal, yang terbaik  adalah menjawab atau merespon kritikan mereka dengan menunjukkan  akhlak yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan  oleh setiap upadaya mereka untuk menjatuhkan Anda. Sebab, kritikan  mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan  penghormatan untuk Anda. Yakni, semakin tinggi derajat dan posisi yang  Anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.  10 La'Tahzan  Betapapun, Anda akan kesulitan membungkam mulut mereka dan  menahan gerakan lidah mereka. Yang Anda mampu adalah hanya mengubur  dalam-dalam setiap kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka pada  Anda, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang  diperintahkan Allah,  {Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu."}  (QS. Ali 'Imran: 119)  Bahkan, Anda juga dapat 'menyumpal' mulut mereka dengan  'potongan-potongan daging' agar diam seribu bahasa dengan cara  memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak, dan meluruskan setiap  kesalahan Anda. Dan bila Anda ingin diterima oleh semua pihak, dicintai  semua orang, dan terhindar dari cela, berarti Anda telah menginginkan  sesuatu yang mustahii terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh  untuk diwujudkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar