Selasa, 10 Agustus 2010

Marhaban Ya Ramadhan


MALAM ini, seluruh umat Islam akan menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1431 H. Marhaban ya Ramadan.

Selamat datang wahai bulan yang disucikan Allah. Bulan mulia, penghulu dari segala bulan. Saudaraku, bersyukurlah karena kita masih diberi kesempatan untuk mengecap indahnya beribadah di bulan mulia ini. Tidak ada bulan yang paling mulia selain Ramadan. “Bahkan, Rasulullah SAW menggelari bulan ini sebagai syahrul mubarak. Bulan yang penuh rahmat, ampunan, dan pembebasan dosa bagi tiap hamba Allah,” ungkap Ustad Ahmad Fauzi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Landak, kepada EQUATOR, kemarin.

Rabu, 04 Agustus 2010

"40 Keajaiban Ramadhan"


Selama Ramadhan, Imam Syafi’i menghatamkan Al-Quran enam puluh kali, dua kali dalam semalam di dalam shalat. Inilah 'rahasia 40 Keajaiban Ramadhan'

Selama Ramadhan, Allah memerintahkan seluruh penghuni surga berhias. Rasulullah Saw. bersabda:”…Adapun yang keempat, sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan surga-Nya, Ia berfirman: “Bersiap-siaplah, dan hiasilah dirimu untuk para hamba-Ku, sehingga mereka bisa segera beristirahat dari kelelahan (hidup di) dunia menuju negeri-Ku dan kemulyaan-Ku…” [HR. Baihaqi]. Itulah sisi menarik keajaiban bulan Ramadhan yang tak banyak orang tahu.

Hidayatullah.com, mengurai 40 Keajaiban bulan Ramadhan. Tulisan ini akan disarikan empat seri.

1. Ramadhan jalan menuju ketaqwaan

Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan atas kaum sebelum kalian, agar kalian bertaqwa”. (Al Baqarah: 183).

Ayat di atas menerangkan bahwa puasa adalah sebab yang bisa mengantarkan pelakunya menuju ketaqwaan, karena puasa mampu meredam syahwat. Ini sesuai dengan salah satu penafsiran yang disebutkan Imam Al Qurthubi, yang berpatokan kepada hadits riwayat Imam Ahmad yang menyebutkan bahwa puasa adalah perisai.

KEKHUSUSAN DAN KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN


1. Puasa Ramadhan adalah rukun keempat dalam Islam. Firman Allah Ta'ala :

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. "(Al-Baqarah : 183).

Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu : syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitul Haram." (Hadits Muttafaq 'Alaih).

Minggu, 01 Agustus 2010

Puasa Anak Kecil di Bulan Ramadhan


Segala puji bagai Allah, Tuhan semesta alam. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Muhammad, nabi dan rasul yang paling mulia.
Adapun selanjutnya:
Berikut ini adalah kumpulan fatwa pilihan dari fatawa para ulama seputar puasa anak kecil.

Batasan umur puasa
Tanya:
Kapan anak kecil diwajibkan berpuasa, berapa batasan umur yang mewajibkan untuk berpuasa?
Jawab:
Anak kecil diperintahkan melakukan shalat jika sudah berumur tujuh tahun dan dipukul jika berumur sepuluh tahun. Wajib berpuasa jika sudah baligh. Baligh tercapai dengan keluar mani karena syahwat, tumbuhnya bulu di sekitar kemaluan, mimpi basah (mimpi yang menyebabkan keluar mani) atau sudah mencapai umur 15 tahun. Anak perempuan pun demikian, hanya ada tambahan tanda lain yaitu keluar haid.
Dasarnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud dari Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, dia berkata, bersabda Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam- :

(( مُرُوا أَبْنَاءَكُمْ بِالصَّلاَةِ لِسَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا لِعَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ ))

"Perintahkan anak-anak kalian shalat pada umur 7 tahun, dan pukullah (jika menolak) pada umur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka."
[HR. Ahmad 2927 dan Abu Dawud 495,496.Disahihkan oleh al-Albani di dalam Irwa al-Ghalil]
Juga sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah -radiallahu'anha- dari Nabi -shalallahu alaihi wasalam-, bahwa beliau bersabda:

(( رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الصَّبِىِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ ))

"Al-Qolam diangkat (tidak dicatat) pada tiga orang: orang tidur hingga terbangun, anak kecil hingga ihtilam (keluar mani) dan dari orang gila hingga sadar."
[HR. Imam Ahmad 1195 dan Abu Dawud no.4405. Dishahihkan oleh al-Albani di dalam Irwa al-Ghalil]
Dikeluarkan juga yang sepertinya dari riwayat Ali -radiallahu'anhu-, Abu Daud dan at-Turmudzi, dan dia berkata: hadits hasan. Allah-lah pemberi taufik.

[Lajnah Daimah lil Ifta' (Komite Tetap Untuk Fatwa Kerjaan Saudi Arabia) no.1787]

Tanya:
Apakah anak kecil yang sudah mumayyiz (sudah dapat membedakan) diperintahkan untuk berpuasa? Apakah sah puasanya jika tiba-tiba baligh ketika sedang berpusa?
Jawab:
Anak kecil laki-laki maupun perempuan jika sudah berusia lebih dari 7 tahun diperintahkan untuk berpuasa agar terbiasa. Orang tua hendaknya memerintahkannya sebagaimana memerintahkan untuk shalat. Wajib berpuasa jika sudah baligh.
Jika balig di siang hari dan dia sedang berpuasa, puasanya hari itu sah. Jika anak kecil genap berusia 15 tahun ketika matahari tergelincir di siang hari dan dia sedang berpuasa, puasanya sah. Siang pertama adalah nafilah (puasa sunnah) sedangkan sisanya adalah faridhah (puasa wajib). Atau tanda balighnya nampak dengan tumbuhnya bulu di sekitar kemaluan yang dinamakan dengan al-'anah atau keluar mani karena syahwat.
Perempuan sama hukumnya, hanya saja pada perempuan ada tambahan tanda yang keempat yaitu haid.

Amalan2 di Bulan Ramadhan



Segala puji bagi Allah yang menjadikan bulan Ramadhan lebih baik dari pada bulan-bulan lainnya dengan menurunkan al-Qur`an dan mewajibkan puasa bagi kaum muslimin sebagai salah satu pondasi Islam. shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad yang telah menyampaikan kepada kita tentang ibadah-ibadah dibulan Ramadhan dan memberikan contoh kepada kita bagaimana sebaiknya menghidupkan bulan bulan yang penuh berkah ini.

Dari Abu Hurairah , ia berkata, 'Rasulullah memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ, شَهْرٌ مُبَارَكٌ, كَتَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ, فِيْهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةُ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ. فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ. مَنْ ُحُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ.
"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah  mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat dalam bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka ia tidak memperoleh apa-apa." HR. Ahmad dan an-Nasa`i.
Berikut ini adalah amalan-amalan yang dianjurkan di bulan Ramadhan:

Keutamaan Bulan Suci Ramadhan


Sungguh besar pengaruh nikmat iman yang Allah karuniakan kepada kita dalam menjalani roda kehidupan. Terutama pada bulan Ramadhan nan penuh kasih-sayang dan ampunan, pengaruh iman tersebut semakin nyata adanya. Marilah sejenak kita mengigat dan memperhatikan lingkungan sekitar kita, niscaya kita akan semakin sadar bahwa hidayah Iman ini sungguh mahal tak tergantikan. Kita wajib bersyukur karena termasuk hamba-hamba Allah yang dipilihNya untuk mau dan mampu melaksanakan ibadah agung ini. Sementara di luar sana, masih banyak orang lain yang mengaku sebagai muslim, namun tanpa adanya ‘udzur syar’i, tanpa rukhshoh dan dengan sepelenya mereka tidak berpuasa. Sekali lagi, ini semua pertanda iman sangat berpengaruh terhadap perilaku dan sikap manusia. Dikatakan oleh seorang bijak, jika mau, tentu ada seribu jalan, namun jika enggan, maka akan mendatangkan beribu alasan!.

Pengetahuan tentang keagungan dan keutamaan bulan suci Ramadhan haruslah kita fahami dengan baik, Marilah kita mereviewnya agar dapat memperoleh keberkahannya. Diantara keistimewaan bulan Ramadhan adalah:

1. a. Bulan Al Qur’an dan diwajibkanyya Shoum Ramadhan

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. (Al Baqarah : 185)

Makna Syetan Dibelenggu di Bulan Ramadhan


Dalam sebuah hadis sahih diriwayatkan sebagai berikut:

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1793)

Makna dari hadis tersebut pada dasarnya adalah mengenai perihal orang yang berpuasa itu sendiri. Orang yang berpuasa selama bulan suci ramadhan amal ibadahnya dilipat gandakan nilainya oleh Allah swt. sehingga meningkatkan hingga berkali-berkali lipat kesempatan untuk meraih surga keridlaan Allah swt. Bahkan dikatakan bagi orang yang berpuasa bahwasanya "Aku ini dekat" (Q.S. 2:186).

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ
Selanjutnya pintu-pintu neraka merujuk kepada amalan-amalan buruk. "Pintu" pada hakikatnya merujuk kepada semua panca indera kita. Panca indera merupakan gerbang atau pintu yang menjadi jalan terjadinya baik amal buruk yang akan membawa kita ke neraka maupun amal baik yang akan mendekatkan kita ke surga.

Adapun maksud setan yang dibelenggu lebih spesifik merupakan setan yang ada dalam diri kita atau sering juga disebut dengan hawa nafsu. Nabi saw. bersabda bahwa setan mengalir dalam darah kita. Sesuai dengan hadis nabi yang lain bahwa selama bulan suci ramadhan kita diharuskan menahan diri dari segala dorongan hawa nafsu. Dari pagi hingga petang kita dilarang untuk makan minum dan juga berhubungan dengan istri. Padahal itu semua merupakan hal yang hal halal untuk kita.

Ini memberi pelajaran kepada kita bahwa selama bulan suci ramadhan demi Allah ta'ala kita bahkan sanggup meninggalkan hal-hal yang halal yang merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Maka mengapakah kita tidak dapat meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan di bulan-bulan lain?? Jika yang halalpun dapat ditinggalkan, seharusnya meninggalkan yang haram bukanlah perkara sulit. Inilah mungkin salah satu makna ramadhan yang dapat kita perhatikan demi meraih ketaqwaan sebagaimana tujuan ramadhan itu sendiri.

Makna Puasa


Assalamu'alaikum wrwb.

Falsafah dan makna puasa

Puasa adalah kewajiban universal untuk setiap umat manusia dan setiap agama memiliki syariat atau tatacara melakukan puasa. Dan kita sebagai umat islam dan umat Nabi Muhammad SAW meyakini sepenuh hati bahwa puasa adalah kewajiban yang telah disyariatkan untuk setiap muslim/mukmin.

Setiap perintah Tuhan yang telah disyariatkan mengandung konsekwensi logis untuk ditunaikan sebagai sebuah kewajiban dan akan mendapatkan pahala sebagai balasannya bila ditunaikan dengan hati yang tulus dan penghambaan kepada Tuhan yang mahaesa.

Puasa bukan sekedar kewajiban rutinitas tahunan, bersyaum, tahan lapar dan berbuka, dan setelah itu tidak berbekas pada psikologis spiritual kedirian, dan juga tidak berpengaruh pada rasa kesadaran social kemasyarakatan, tapi puasa adalah kewajiban yang mesti menggugah kesadaran kesejatian diri kemanusian, ketiggian bertauhid, ketinggian moral, ketinggian akhlak, ketinggian kepedulian dan kontribusi pada social kemasyarakatan dalam rangka amar ma'ruf dan nahil mungkar.



Puasa sebagai bentuk pendidikan

Puasa merupakan satu cara mendidik individu dan masyarakat dalam mengontrol berkehendak dan berkeinginan dengan pendidikan yang mantap. Tidaklah seorangpun yang berpuasa itu kecuali berusaha mengalahkan kesenangan dari dirinya walaupun diperbolehkan sehingga ia mampu mengalahkan kesenagan yang diharamkan. Ia sedang sadar meninggalkan makanan dan minuman sehingga ia mampu bersabar dan menahan rasa lapar dan haus, walaupun dirasakan amat berat.

Kekuatan kesejatian diri seseorang adalah sejauh mana kemampuan dalam mengontrol dirinya, control hawa nafsunya, dan control egoismenya. Penghambaan kepada Tuhan mensyaratkan bahwa segala aktifitas, kehendak dan keingianan selalu berorientasi pada ketulusan mencari keridhoan Tuhan semata.



Puasa sebagai pembina sifat kebersamaan

Puasa merupakan bentuk kewajiban yang bersifat amali (konkret) bagi suatu sikap kebersamaan yaitu kasih sayang islami. Orang islam bersama-sama merasakan lapar, haus, kenyang dan tidak ada yang istimewa bagi perut bagi seorang islam. Ketika sebelum Ramadhan, seseorang belum merasakan lapar, maka di bulan Ramadhan pasti merasakan lapar dan pedihnya kefakiran.

Puasa sebulan penuh mesti membawa dampak ketinggian moral, rasa solidaritas kemanusiaan, rasa persaudaraan kemanusiaan yang amat dalam, kematangan spiritual dan pendakian spiritual kerahiban Allah SWT. Ketinggian moral dan tanggung jawab pada Allah SWT, karena ibadah puasa tidak ada satupun yang tahu apakah kita berpuasa atau tidak, kecuali diri kita dan Allah SWT. Kelaparan, kehausan dan ketidakberdayaan atas kefakiran, menggugah nurani bagi setiap yang berpuasa , bahwa manusia punya perasaan yang sama bila dilanda atau mengalami hal yang sama. Perasaan yang sama itulah yang dapat membuat kebersamaan kemanusiaan, melahirkan cinta-kasih pada sesama, tanpa memandang ras, warna kulit dan agama sekalipun.


Keistimewaan bulan Ramadhan sebagai bulan puasa

Kalau setiap hari ada waktu istimewa di sisi Tuhan yaitu di 2/3 malam, setiap minggu ada hari istimewa yaitu hari jum'at dan setiap tahun ada bulan istimewa yaitu bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan sebagai bulan penuh berkah, tentu amalan-amalan kita di bulan Ramadhan akan dibalas dengan istimewa disisi Tuhan dengan berlipat ganda. Karena mengandung istimewa, mesti menggugah kesadaran semangat kita untuk berlomba-lomba dalam memperbanyak, baik amalan ibadah ritual maupun amalan ibadah social

Semangat dan kebiasaan dalam bulan suci Ramadhan, membentuk karakter dan mental untuk tetap konsisten dan istiqamah dalam sebelas bulan berikutnya.

Tapi apapun amalan-amalan dibulan suci ramadhaan, semuanya akan kembali pada kualitas kesadaran pengahambaan dan kualitas ketulusan ,kedalaman pemahaman akan makna-makna bathin dari ibadah ritual, sangat menentukan segalanya. Karena itu, yang sampai pada sisi Allah adalah niat kita (makna bathin) bukan materi atau bentuk lahiriah dari sebuah peribadatan kita.

Allah berfirman yang artinya:

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik, (QS: Al Hajj: 22:37).



MARHABAN YA RAMADHAN

Semoga ridho Allah SWT selalu menyertai langkah kita untuk mensucikan diri Lahir dan Batin.

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA.

Pahala Shalat Tarwih


Diriwayatkan oleh Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib dari Rasulullah SAW, bahwa shalat Tarawih di bulan Ramadhan terdapat beberapa pahala, diantaranya :

1. Shalat Tarawih Pada malam pertama, seorang mukmin akan keluar bebas dari dosanya seperti ia dilahirkan oleh ibunya.

2. Shalat Tarawih Pada malam kedua, ia diampunilah dosanya dan dosa kedua orang tuanya jika mereka mukmin.

3. Shalat Tarawih Pada malam ketiga, berteriaklah malaikat dari bawah Arasy : “Allah SWT telah mengampuni dosamu yang telah lalu”

4. Shalat Tarawih Pada malam keempat, ia diberi pahala seakan-akan telah membaca Kitab Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an.

5. Shalat Tarawih Pada malam kelima, ia diberi Allah SWT pahala orang yang telah shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.

6. Shalat Tarawih Pada malam keenam, ia diberi Allah SWT pahala orang yang berthawaf di Baitullah dan memintakan ampun baginya segala batu dan pasir.

7. Shalat Tarawih Pada malam ketujuh, ia seakan-akan telah mengalami masa Nabi Musa as dan membelanya terhadap Fir’aun dan Hamman (Laknatullah ‘alaikum).

8. Shalat Tarawih Pada malam kedelapan, Allah SWT memberikan padanya apa yang telah diberikan kepada Nabi Ibrahim as.

9. Shalat Tarawih Pada malam kesembilan, ia seakan-akan telah beribadah kepada Allah SWT seperti ibadahnya Nabi Muhammad SAW.

10. Shalat Tarawih Pada malam kesepuluh, ia dikaruniai oleh Allah SWT kebaikan dunia akhirat.

11. Shalat Tarawih Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia bersih dan bebas dari dosa seperti ia dilahirkan ibunya.

12. Shalat Tarawih Pada malam kedua belas, ia akan tiba di hari kiamat dengan wajah berseri-seri bercahaya seperti bulan purnama.

13. Shalat Tarawih Pada malam ketiga belas, ia akan tiba di hari kiamat terhindar dari segala keburukan.

14. Shalat Tarawih Pada malam keempat belas, ia memperoleh kesaksian dari malaikat bahwa ia telah melakukan shalat tarawih dan karenanya ia tidak menghadapi Hisab.

15. Shalat Tarawih Pada malam kelima belas, para malaikat penyanggah Arasy membacakan shalawat untuk dia.

16. Shalat Tarawih Pada malam keenam belas, Allah SWT mencatat kebebasannya dari api neraka.

17. Shalat Tarawih Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi pilihan.

18. Shalat Tarawih Pada malam kedelapan belas, ia dipanggil oleh malaikat : “Hai hamba Allah SWT, ketahuilah bahwa Allah SWT telah meridhoi engkau dan kedua orang tuamu”

19. Shalat Tarawih Pada malam kesembilan belas, Allah SWT mengangkat derajat tingkatnya dalam Surga Firdaus.

20. Shalat Tarawih Pada malam kedua puluh, diberi pahalanya para Syuhada’ dan orang-orang saleh.

21. Shalat Tarawih Pada malam kedua puluh satu, Allah SWT membangunkan baginya sebuah rumah dari cahaya di dalam Surga.

22. Shalat Tarawih Pada malam kedua puluh dua, tiba di hari kiamat dengan terhindar dari segala rasa duka dan sesak hati.

23. Shalat Tarawih Pada malam kedua puluh tiga, dibangunkan oleh Allah SWT baginya sebuah kota didalam Surga.

24. Shalat Tarawih Pada malam kedua puluh empat, dikabulkan 24 doa daripadanya.

25. Shalat Tarawih Pada malam kedua puluh lima, dibebaskan oleh Allah SWT dari adzab dalam kubur.

26. Shalat Tarawih Pada malam kedua puluh enam, diberinya pahala 40 tahun.

27. Shalat Tarawih Pada malam kedua puluh tujuh, ia akan melewati Jembatan Shirat (Shirathal Mustaqim) secepat kilat.

28. Shalat Tarawih Pada malam kedua puluh delapan, ia akan diberi seribu tingkat di Surga.

29. Shalat Tarawih Pada malam kedua puluh sembilan, ia akan diberi pahala seribu kali Haji Mabrur.

30. Shalat Tarawih Pada malam ketiga puluh, Allah SWT berfirman kepadanya : “Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan Surga, mandilah dengan air Salsabil dan minumlah air dari Telaga Kautsar, Aku Tuhanmu dan engkau hamba-Ku”.